π€ KEZALIMAN ADALAH KEGELAPAN
(Kisah Nyata Menggugah)
π️ Fahd Al-Mansur
π‘ Awal Kisah
Ada seorang syaikh –yang insya Allah– salih, dikenal sebagai peruqyah syar’i. Melalui perantaraannya, Allah Ta’ala sering memberikan kesembuhan kepada banyak orang.
Beliau tidak mencari keuntungan materi, namun mengutamakan pahala dari Allah Ta’ala, dengan niat tulus membantu sesama meraih kesembuhan atas izin dan rahmat-Nya.
Pada suatu sore, datanglah seorang laki-laki dengan tanda-tanda kekayaan dan kekuasaan. Ia mengeluhkan kelumpuhan pada tangan kirinya, dari bahu hingga ujung jari.
π Sesi Ruqyah Pertama
Syaikh membacakan ruqyah selama sekitar satu jam. Setelah itu beliau bertanya:
“Bagaimana perasaanmu?”
Orang itu menjawab:
“Saya merasa tenang, tapi tangan saya belum berubah.”
Syaikh pun memberikan air dan minyak zaitun yang telah dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an, seraya berkata:
“Gunakan sesuai petunjuk, kita bertemu lagi tiga hari lagi insya Allah.”
Orang itu menawarkan sejumlah uang besar, namun syaikh menolak.
π©Ί Dugaan Bukan Sekadar Ujian
Tiga hari kemudian, hasilnya masih sama. Dengan firasat yang Allah berikan, syaikh menduga ini adalah bala’ (hukuman), bukan sekadar ujian biasa.
“Ceritakanlah kronologi penyakitmu,” kata syaikh.
Orang itu pun menceritakan awal mula penyakitnya tiga tahun lalu, perjalanannya ke luar negeri untuk berobat, dan berbagai upaya ruqyah yang telah dilakukan namun tanpa hasil.
πͺ Rahasia Terungkap
Syaikh bertanya:
“Apa yang telah engkau lakukan?”
Setelah terdiam, ia mengaku pernah merampas tanah milik tetangganya melalui cara licik—suap, pemalsuan dokumen, dan manipulasi hukum—tanpa membayar sepeser pun.
Syaikh berkata:
“Itu waktunya sama persis dengan awal sakitmu. Kezaliman adalah kegelapan di hari kiamat. Kesembuhanmu ada pada taubat dan mengembalikan hak itu.”
π Jalan Taubat
Syaikh menyarankan agar ia mengembalikan tanah tersebut atau membayar dengan harga sekarang, ditambah kompensasi sewa dan kehormatan yang telah dilanggar, serta meminta maaf dengan tulus.
Orang itu pun melaksanakan saran tersebut. Ia mendatangi pemilik tanah, meminta maaf sambil menangis, dan menyerahkan uang sepenuh koper. Setelah pemilik tanah memaafkan dari lubuk hatinya, keajaiban pun terjadi: rasa dan kekuatan tangannya kembali seketika.
⚖️ Pelajaran dari Kisah Ini
Banyak bala’ menimpa karena dosa terhadap sesama, baik disadari atau tidak. Di antara bentuk kezaliman yang sering dilakukan:
-
Suami menzalimi istri.
-
Istri menzalimi suami.
-
Durhaka kepada orang tua.
-
Menzalimi anak-anak.
-
Memutus silaturahim tanpa alasan syar’i.
-
Merampas tanah atau harta orang lain.
-
Menahan hak pekerja atau bawahan.
-
Menipu dalam jual beli, politik, atau kepemimpinan.
-
Mengambil harta anak yatim atau orang lemah.
-
Menghina atau merendahkan orang lain.
-
Memfitnah atau bersaksi dusta.
-
Korupsi, riba, dan berbagai bentuk penyalahgunaan kekuasaan.
π Peringatan Rasulullah ο·Ί
“Sungguh kamu semua akan mengembalikan hak-hak kepada pemiliknya masing-masing pada hari kiamat, sampai kambing yang tidak bertanduk dibalaskan dari kezaliman kambing yang bertanduk.”
(HR. Muslim)
Kalau terhadap hewan saja demikian, bagaimana dengan hak manusia?
✍️ Penerjemah: Mudzakkir M Arif
π “Menyebarkan tulisan bermanfaat dapat menjadi jalan hidayah dari Allah bagi banyak orang. Mari ikhlaskan niat kita.”
0 komentar:
Posting Komentar