Dengarkan Ruqyahnet Radio Online

Radio Server 1

Radio Server 2

wahai penuntut ilmu, agar selalu mengikhlaskan niat dalam menuntut ilmu, dan bersungguh-sungguh mengamalkan tuntutan dari ilmu tersebut. Karena ilmu itu ibarat pohon, sedang amal adalah buahnya. Seseorang belum dianggap berilmu selama belum mengamalkan ilmunya.Janganlah kamu melakukan suatu amal selama kamu belum mengetahui ilmunya. Begitu pula jangan pernah mempelajari suatu ilmu selama kamu masih meninggalkan amal. Gabungkanlah diantara keduanya meskipun hanya sedikit bagian yang kamu peroleh

Pengikut

Ensiklopedi Ruqyah

Ensiklopedi Ruqyah
Dapatkan Bukunya

Total Tayangan Halaman

IP
Abi Kiran. Diberdayakan oleh Blogger.

Jin yang Menyusup ke Dalam Rahim

Written By Rudianto on Selasa, 05 September 2017 | 00.46

Seringkali seorang wanita mengalami keguguran janinnya pada bilangan bulan tertentu, misalnya pada bulan ketiga. keempat. atau keenam. Pada suatu waktu seorang pria datang kepada saya, lalu mengadukan sebuah kejadian aneh, ia berkata. "Istriku selalu keguguran pada bulan yang kelima, pada mulanya janinnya mati lalu gugur, sedangkan ini adalah kali yang ketiga kejadian ini terjadi." Saya bertanya, “Bagaimana pendapat para dokter?“ Ia menjawab. “Semua laporan kedokteran tidak bisa menyingkap sebab keguguran tersebut, dan bahkan saya sudah mencoba memeriksanya pada beberapa negara di luar negeri, namun hasilnya tetap sama.” Saya mengatakan padanya, “Kalau begitu kita akan mencobanya dengan terapi ayat-ayat rukyah. insya Allah.”

Kemudian saya melakukan beberapa hal berikut untuk mengatasi masalah ini:

a. Membaca ayat-ayat rukyah pada istrinya.

b. Menyuruh dia atau ibu istrinya untuk mengoleskan semacam minyak makan yang sudah saya bacakan ayat-ayat penguat di atasnya. Olesan dilakukan pada setiap malam setiap kali akan tidur. Di antara ayat-ayat dalam Al Qur’ an untuk penguat rahim adalah:

1) Surah Hud, ayat 120:
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ أَنۢبَآءِ ٱلرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۚ وَجَآءَكَ فِى هَٰذِهِ ٱلْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَذِكْرَىٰ لِلْمُؤْمِنِينَ ﴿١٢٠﴾

"Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman." (Q.S.11:120)

2) Surat Ibrahim ayat 24:
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِى ٱلسَّمَآءِ ﴿٢٤﴾

"Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,"
(Q.S.14:24)

3) Surat Ibrahim ayat 27:

يُثَبِّتُ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱلْقَوْلِ ٱلثَّابِتِ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ ۖ وَيُضِلُّ ٱللَّهُ ٱلظَّٰلِمِينَ ۚ وَيَفْعَلُ ٱللَّهُ مَا يَشَآءُ ﴿٢٧﴾

"Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki."
(Q.S.14:27)

4) Surat Al An 'Am ayat 67:

لِّكُلِّ نَبَإٍ مُّسْتَقَرٌّ ۚ وَسَوْفَ تَعْلَمُونَ ﴿٦٧﴾

"Untuk setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui."
(Q.S.6:67)

Disamping itu saya menyuruh wanita tersebut untuk shalat pada waktunya, banyak membaca dzikir di rumah, dan rigngkasnya saya memerintahkannya dan semua anggota keluarga untuk selalu menaati semua perintah Allah SWT. Kemudian setelah berlalu beberapa bulan, wanita tersebut melahirkan anaknya, alhamdulillah.

📚Hiwarun ma'a sy syaithan -  Syaikh Muhammad Ash Shayim
✍📮 Abu Azka
💿 Maktabah RLC

00.46 | 0 komentar | Read More

APA ITU JIN

Written By Rudianto on Senin, 04 September 2017 | 23.34


1. Asal penciptaannya, Allah menciptakan jin yang berasal dari api.

Allah SWT berfirman:

وَلَـقَدْ خَلَقْنَا  الْاِنْسَانَ مِنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍ
wa laqod kholaqnal-insaana min sholshoolim min hama`im masnuun

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk."
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 26)

Allah SWT berfirman:

وَالْجَـآنَّ  خَلَقْنٰهُ مِنْ قَبْلُ مِنْ نَّارِ السَّمُوْمِ
wal-jaaanna kholaqnaahu ming qoblu min naaris-samuum

"Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas."
(QS. Al-Hijr 15: Ayat 27)

2. Tujuan penciptaan jin sama dengan tujuan penciptaan manusia yakni menghamba dan beribadah hanya kepada Allah.

Allah SWT berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ  اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
wa maa kholaqtul-jinna wal-insa illaa liya'buduun

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)

3. Jin dan manusia, sama-sama memiliki alat kelengkapan hidup yang komplit.

Allah SWT berfirman:

وَلَـقَدْ ذَرَأْنَا لِجَـهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ   ۖ   لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَا  وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَا  وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَا   ۗ  اُولٰۤئِكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ   ۗ  اُولٰۤئِكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ
wa laqod zaro`naa lijahannama kasiirom minal-jinni wal-insi lahum quluubul laa yafqohuuna bihaa wa lahum a'yunul laa yubshiruuna bihaa wa lahum aazaanul laa yasma'uuna bihaa, ulaaa`ika kal-an'aami bal hum adholl, ulaaa`ika humul-ghoofiluun

"Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah."
(QS. Al-A'raf 7: Ayat 179)

4. Jin ada yang shalih ada pula yang jahat.

Allah SWT berfirman:

وَّاَنَّا مِنَّا الصّٰلِحُوْنَ وَمِنَّا دُوْنَ ذٰلِكَ ۗ  كُنَّا طَرَآئِقَ قِدَدًا 
wa annaa minnash-shoolihuuna wa minnaa duuna zaalik, kunnaa thorooo`iqo qidadaa

"Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda."
(QS. Al-Jinn 72: Ayat 11)

5. Jin ada yang muslim ada pula yang kafir.

Allah SWT berfirman:

وَّاَنَّا مِنَّا  الْمُسْلِمُوْنَ وَمِنَّا الْقٰسِطُوْنَ ۗ  فَمَنْ اَسْلَمَ فَاُولٰٓئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا
wa annaa minnal-muslimuuna wa minnal-qoosithuun, fa man aslama fa ulaaa`ika taharrou rosyadaa

"Dan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus."
(QS. Al-Jinn 72: Ayat 14)

====================
📚 Ruqyah Syar'iyyah wa Thibu wa 'Ilaju Mashur min Shahih Bukhari wa Fathul Bari -  M. H Muhammad Hasan Ismail  -  Kairo Mesir 1426 H.

📮ditulis dan edit ulang oleh Rudi Abu Azka
💿Maktabah RLC

23.34 | 0 komentar | Read More

IMAN KEPADA YANG GHAIB

Akhir-akhir ini, sangat banyak kita jumpai orang-orang yang mengaku dirinya sebagai dukun, tukang ramal, orang pintar, atau kyai yang mampu mengobati berbagai macam penyakit. Mereka menyembuhkan penyakit dengan jalan sihir atau perdukunan, mereka mengaku dirinya sebagai thabib. Masyarakat awam tidak menyadari bahwa dirinya sudah menjadi budak setan dan bersama-sama mencemari aqidah secara lembut, tersamar, 'dan' perlahan namun pasti. Bahkan yang lebih memprihatinkan lagi, ternyata banyak juga korban dari orang-orang yang kesehariannya menjalani ibadah secara tertib. Sungguh keadaan ini merupakan bencana dan bahaya yang besar bagi Islam dan umat lslam. Ketergantungan kepada Allah tergantikan dengan ketergantungan kepada selain Allah.“

Berobat - mencari kesembuhan atas penyakit-diperintahkan oleh Islam. Seorang yang sakit hendaknya berusaha mendatangi seseorang yang ahli untuk diperiksa penyakit apa yang dideritanya dan diobati sesuai dengan obat-obatan yang diperbolehkan syara' sebagaimana dikenal dalam ilmu kedokteran (untuk gangguan medis) , ilmu psikologi (untuk gangguan psikis), dan ilmu ruqyah untuk  gangguan sihir  dan sejenisnya.
Sesungguhnya, Allah swt. telah menurunkan penyakit dan pasti menurunkan pula obatnya. Namun, Allah tidak memberikan obat dari sesuatu yang telah diharamkan kepada ummatNya.

Oleh karena itu, tidak dibenarkan bagi orang-orang yang sakit mendatangi dukun-dukun yang mengaku dirinya dapat mengetahui perkara yang ghaib -yang dengannya ia dapat mengatakan apa sakit yang dideritanya. Tidak diperbolehkan pula mempercayai atau membenarkan apa yang mereka katakan. Sebab, semua yang mereka katakan tentang perkara yang ghaib sesungguhnya hanya didasarkan pada prasangka, perkiraan belaka, atau dengan cara mendatangkan jin dan meminta pertolongan jin-jin tersebut tentang sesuatu yang mereka kehendaki.

Dengan cara demikian, dukundukun tersebut telah melakukan kekufuran dan penyesatan. '

Dari Amran bin Hushein ra. yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Bukan dari golongan kami orang yang menentukan nasib sial dan untung berdasarkan tanda-tanda benda, burung dan lain-lain, yang bertanya dan yang menyampaikannya, yang bertanya pada dukun atau yang mendukuninya, yang menyihir atau yang meminta sihir untuknya, dan barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang dikatakan, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad saw.” (HR Al-Bazaar)

Oleh karena itu, setiap orang wajib menjauhi praktek praktek perdukunan dan mencegah orang-pra n & mendatanginya Hendaknya tidak boleh tertipu pengakuan segelintir orang yang  membenarkan apa yang dilakukan para dukun Sebab, sesungguhnya orang tersebut tidak mengetahui tentang perkara yang dijalankan dalam perdukunan. Bahkan, kebanyakan mereka adalah orang-orang awam yang. tidak mengerti tentang hukum dan larangan-larangan yang harus mereka pegang.

Agar terhindar dari keburukan, orang harus mengenali keburukan itu. Hudzaifah Bin Yunan berkata, orang-orang yang bertanya tentang kebaikan, Sedangkan aku, aku tanya tentang keburukan, takut terjerumus kedalamnya. Setan adalah musuh nyata manusia, pengetahuan tentangnya diperlukan agar kita dapat menghindari tipu daya makan, konspirasi, dan jerat-jeratnya.

📚 Ruqyah Syar'iyyah wa Thibu wa 'Ilaju Mashur min Shahih Bukhari wa Fathul Bari -  M. H Muhammad Hasan Ismail  -  Kairo Mesir 1426 H.
23.29 | 0 komentar | Read More
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...